Mencintai
Anak Yatim
Secara bahasa “yatim” berasal dari
bahasa arab. Dari fi’il madli “yatama” mudlori’ “yaitamu” dab mashdar ” yatmu”
yang berarti : sedih. Atau bermakana : sendiri.
Adapun menurut istilah syara’ yang
dimaksud dengan anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh ayahnya sebelum
dia baligh.
Batas seorang anak disebut yatim
adalah ketika anak tersebut telah baligh dan dewasa, berdasarkan sebuah hadits
yang menceritakan bahwa Ibnu Abbas r.a. pernah menerima surat dari Najdah bin
Amir yang berisi beberapa pertanyaan, salah satunya tentang batasan seorang
disebut yatim, Ibnu Abbas menjawab: “Dan kamu bertanya kepada saya tentang anak
yatim, kapan terputus predikat yatim itu, sesungguhnya predikat itu putus bila
ia sudah baligh dan menjadi dewasa.”
Hadits
Pertama.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنَا وَ عَنْ أَبِي . كَافِلُ
الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
وَأَشَارَ بَيْنَهُمَا (رواه مسلم )
Artinya:”Aku dan orang-orang yang
memelihara anak yatim di syurga seperti ini. Beliau menunjukkan telunjuk jari
tengah serta beliau merenggangkan antara keduanya”. (HR. Muslim)
Hadits
Kedua.
خَيْرُ بَيْتٍ فِى اْلمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ
فِيْهِ يَتِيْمٌ يُحْسَنُ اِلَيْهِ وَشَرُّ بَيْتٍ فِى اْلمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ
فِيْهِ يَتِيْمٌ يُسَاءُ اِلَيْهِ . رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهُ عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ
“Sebaik-baik rumah orang Islam
adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim dan diasuh dengan baik.
Seburuk-buruk rumah orang islam adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim
yang diperlakukan dengan jahat." (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
Penjelasan
Hadits.
Hadits di atas memberikan motivasi
kepada kita untuk mau peduli terhadap anak yatim. Orang yang mau peduli
terhadap anak yatim dengan cara memeliharanya, akan memperoleh kedudukan yang
tinggi yaitu berada di surga bersama Nabi Muhammad Saw. Layaknya jari telunjuk
dan jari tengah.
Anak-anak yatim membutuhkan
bimbingan dan kasih sayang orang tua untuk perkembangan kepribadiannya. Namun,
mereka tidak mendapatkan hal tersebut, karena ayah atau ibunya sudah meninggal.
Maka, diperlukan orang lain yang dapat menggantikan peran orang tua untuk
menuntun mereka ke jalan yang benar. Tanpa perhatian dan kasih sayang,
anak-anak yang kehilangan orang tua itu, tidak dapat tumbuh secara seimbang
antara jasmani dan rohaninya, sehingga memungkinkan anak mengalami perkembangan
yang timpang.
Oleh karena itu, Rasulullah Saw
menganjurkan umat Islam agar mau menggantikan peran ayah dan ibunya dengan
jaminan surga yang berdekatan dengan surga nabi. Selama ini, pengertian
menyantuni anak yatim cenderung pada kebutuhan fisiknya saja. Sedang yang
bersifat psikologis belum banyak dilakukan. Padahal anak-anak yatim yang
tinggal di panti maupun di rumahnya sendiri, mereka merindukan figur ayah/ibu
yang menjadi tempat curhat dan bermanja.
Oleh karena itu sebaiknya pemberian
bantuan untuk kebutuhan fisik, disertai pula dengan komunikasi pribadi yang
intens untuk memahami kebutuhan psikologis maupun pengembangan bakat minat anak
yang bermanfaat bagi masa depannya.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh
Rasulullah Saw. pada Hadits tersebut bahwa orang yang menyantuni anak yatim
dengan baik maka ia akan bisa bersama dengan Rasulullah Saw. masuk syurga.
Hadits kedua menjelaskan rumah yang paling mulia dalam pandangan Nabi Muhammad Saw adalah rumah yang ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Sebaliknya sejelek-jelek rumah adalah apabila di dalamnya ada anak yatim dan disia-siakan, jika demikian maka aura keberkahan hidup tidak akan pernah terpancar di rumah tersebut beserta penghuninya.
.
Rasulullah SAW bersabda,
"Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari)
.
Seseorang yang menanggung anak yatim dan juga mengasihi anak yatim, maka akan dilembutkan hatinya oleh Allah SWT dan dicukupi kebutuhan setiap harinya. Sebab seseorang yang mengasihi anak yatim maka akan menjadi figur orangtua untuk anak yatim tersebut.
.
Kasih sayang yang dicurahkan pada anak yatim akan melembutkan hati sebab kekerasan hati manusia hanya berasal dari akhlak yang buruk seperti kikir, dusta, dengki dan sebagainya.
Rasulullah SAW bersabda,
"Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari)
.
Seseorang yang menanggung anak yatim dan juga mengasihi anak yatim, maka akan dilembutkan hatinya oleh Allah SWT dan dicukupi kebutuhan setiap harinya. Sebab seseorang yang mengasihi anak yatim maka akan menjadi figur orangtua untuk anak yatim tersebut.
.
Kasih sayang yang dicurahkan pada anak yatim akan melembutkan hati sebab kekerasan hati manusia hanya berasal dari akhlak yang buruk seperti kikir, dusta, dengki dan sebagainya.
.
Ini ganjaran kenikmatan dari
Allah bagi anda yang cinta anak yatim
Dalam Islam, menyayangi anak yatim perbuatan yang mulia. Bahkan ada 23 kali Allah SWT berfirman dalam Alquran tentang anak yatim. Allah SWT menjanjikan ganjaran pahala yang banyak bagi orang yang menyantuni anak-anak yatim.
1. Melipatgandakan pahala.
Setiap orang yang memberikan perhatian dan berbuat baik kepada anak-anak yatim sekalipun sebesar zarrah akan mendapatkan pahala yang besar.
"Dan jika ada kebijakan sebesar zarrah niscaya Allah akan melipatgandakan dan memberikan dari sisiNya pahala yang besar." (An-Nisaa:40).
2. Dimuliakan dan dilapangkan rezeki.
Hal ini dijelaskan dalam firman Allah surat Al-Fajr ayat 15-17.
"Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakanNya dan diberinya kesenangan, maka dia berkata, 'Tuhanku telah memuliakanku'. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata, 'Tuhanku menghinaku'. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim."
3. Termasuk benar iman dan takwanya.
Orang yang menyayangi dan menyantuni anak yatim akan dimasukkan Allah ke dalam golongan orang-orang yang benar imannya dan bertakwa.
"Dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (Al Baqarah: 177).
4. Minum dari mata air surga.
Semua orang Islam yang baik kepada anak yatim akan diberikan kenikmatan oleh Allah dengan dapat meminum air dari mata air dalam surga.
"Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebijakan minum dari gelas (Berisi minuman) yang campurnya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan." (Al-Insan: 5-6,8).
5. Termasuk golongan beriman kepada Allah.
Orang yang menyayangi dan berbuat baik kepada anak yatim dimasukkan ke dalam golongan orang yang beriman kepada Allah.
"Atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat atau orang miskin yang sangat fakir. Mereka (orang-orang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan." (Al-Balad: 13,14 dan 18).
Itulah manfaatnya ketika bisa menyayangi dan menyantuni anak yatim. Semoga kita tidak pernah bosan untuk terus memberikan perhatian kepada anak yatim.
Dalam Islam, menyayangi anak yatim perbuatan yang mulia. Bahkan ada 23 kali Allah SWT berfirman dalam Alquran tentang anak yatim. Allah SWT menjanjikan ganjaran pahala yang banyak bagi orang yang menyantuni anak-anak yatim.
1. Melipatgandakan pahala.
Setiap orang yang memberikan perhatian dan berbuat baik kepada anak-anak yatim sekalipun sebesar zarrah akan mendapatkan pahala yang besar.
"Dan jika ada kebijakan sebesar zarrah niscaya Allah akan melipatgandakan dan memberikan dari sisiNya pahala yang besar." (An-Nisaa:40).
2. Dimuliakan dan dilapangkan rezeki.
Hal ini dijelaskan dalam firman Allah surat Al-Fajr ayat 15-17.
"Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakanNya dan diberinya kesenangan, maka dia berkata, 'Tuhanku telah memuliakanku'. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata, 'Tuhanku menghinaku'. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim."
3. Termasuk benar iman dan takwanya.
Orang yang menyayangi dan menyantuni anak yatim akan dimasukkan Allah ke dalam golongan orang-orang yang benar imannya dan bertakwa.
"Dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim mereka itulah orang-orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (Al Baqarah: 177).
4. Minum dari mata air surga.
Semua orang Islam yang baik kepada anak yatim akan diberikan kenikmatan oleh Allah dengan dapat meminum air dari mata air dalam surga.
"Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebijakan minum dari gelas (Berisi minuman) yang campurnya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan." (Al-Insan: 5-6,8).
5. Termasuk golongan beriman kepada Allah.
Orang yang menyayangi dan berbuat baik kepada anak yatim dimasukkan ke dalam golongan orang yang beriman kepada Allah.
"Atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat atau orang miskin yang sangat fakir. Mereka (orang-orang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan." (Al-Balad: 13,14 dan 18).
Itulah manfaatnya ketika bisa menyayangi dan menyantuni anak yatim. Semoga kita tidak pernah bosan untuk terus memberikan perhatian kepada anak yatim.
.
YUK
RUTINKAH SEDEKAH MEMBANTU ANAK YATIM DI PANTI ASUHAN AL IKHLAS HAMZAN WADI –
BATAM YANG MEMBUTUHKAN ULURAN TANGAN BANYAK PIHAK
DONASI
ANAK YATIM
PANTI
ASUHAN AL-IKHLAS HAMZANWADI
Bank
SYARI’AH MANDIRI 038-002-4491
a/n.
KETUA YAYASAN DAARURRAHMAN BARELANG
Bank
BNI 012-512-4742
a/n.
KETUA YAYASAN DAARURRAHMAN BARELANG
Alamat
:Jln Brigjend. Katamso
RT.
03/RW.VI KSB. Sei.Lekop, Pulau Batam, Kepri (Kepulauan Riau) – Indonesia
Hp.081364730336
/ 085977883274
Orphan,
orphanage, panti asuhan, Anak yatim, yatim, piatu, panti asuhan, orphan,
orphanage, sayang anak, anak panti, anak terlantar, sunnah rasul, teladan
rasul, al quran, sunnah nabi, teladan nabi, dhuafa, Sedekah, shodaqoh, infak,
infaq, barelang, batam,